Reformasi Gereja<\/strong><\/p>\n\n\n\n Pengaruh masa renaissance tidak hanya pada bidang kesenian, kebudayaan, politik, <\/strong>maupun ilmu pengetahuan, tetapi juga menyebabkan sikap kritis terhadap kehidupan <\/strong>gereja atau agama. Faktor munculnya reformasi gereja salah satunya adalah keinginan <\/strong>untuk membebaskan diri dari kepemimpinan paus terhadap kehidupan beragama di negara <\/strong>Eropa. Hal ini tampak pada pertikaian antara Raja Frederik II dari Prusia dengan Paus <\/strong>Innocencius pada abad XIII Masehi dan Raja Philip Ivdari Prancis dengan Paus Bonifacius <\/strong>pada abad XIV Masehi. Reformasi diartikan sebagai gerakan yang bertujuan untuk kembali <\/strong>ke bentuk ajaran agama seperti yang dicontohkan oleh Nabi Isa. Pelopor reformasi gereja <\/strong>adalah Martin Luther (1483-1546) seorang pastor dan guru besar Universitas Wittenberg di <\/strong>Jerman.<\/strong><\/p>\n\n\n\n