Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad VI Masehi, merupakan kerajaan bercorak Buddha. <\/strong>Wilayah kekuasaanya terbentang dari berbagai negara yang masuk ASEAN sekarang ini, <\/strong>yakni Kamboja, Thailand bagian selatan, Semenanjung Malaya. Sedangkan di Indonesia <\/strong>meliputi Sumatra, pesisir barat Kalimantan hingga Jawa bagian barat. Pusat Kerajaan Sriwijaya <\/strong>terletak di antara Bukit Siguntang dengan Sobakingking (Palembang, Sumatra Selatan).<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Coba perhatikan gambar peta kerajaan Sriwijaya dibawah ini, bila dicermati tampak lokasi <\/strong>Kerajaan Sriwijaya yang strategis, yaitu di antara jalur perdagangan China dan India. <\/strong>Suatu langkah yang strategis, apabila selanjutnya Kerjaaan Sriwijaya menggantungkan <\/strong>perekonomiannya pada perdagangan air (laut dan sungai), serta pelabuhan sebagai tempat <\/strong>bongkar muat berbagai komoditas yang hendak dipasarakan, baik di dalam maupun keluar <\/strong>wilayah kerajaan. Dalam prasasti Ligor (775) memuat penjelasan pendirian Kota Ligor untuk <\/strong>mengawasi jalur pelayaran dan perdagangan Selat Malaka (Sri Lestarai, dkk, 2014:10).<\/p>\n\n\n\n