Revolusi Industri
Revolusi industri adalah perubahan cara pembuatan barang-barang industri yang semula dikerjakan dengan tenaga manusia diganti dengan tenaga mesin. Penemuan mesin menggantikan tenaga manusia merupakan inti revolusi industri. Revolusi industri dipicu oleh adanya revolusi agraria dalam penyediaan bahan baku wol yang mendorong penemuan mesin-mesin dalam industry tekstil. Revolusi industri ini terjadi di Inggris sekitar pada tahun 1750 (abad XVIII), lalu berkembang dengan cepat keseluruh Eropa, seperti Prancis, Jerman, dan Belanda, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia termasuk Jepang.
Dalam perkembangannya, penggunaan mesin untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan tidak hanya terjadi pada bidang manufaktur, tetapi juga dalam bidang pertanian, pertambangan dan transportasi. Istilah Revolusi Industri sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis Auguste Blanqui pada pertengahan abad XIX Masehi. Istilah ini kemudian dipopulerkan oleh sejarawan Inggris Arnold Toynbee (1852-1883) untuk menjelaskan perkembangan ekonomi Inggris antara tahun 1760 sampai tahun 1840. Sejak itu, istilah revolusi industri digunakan secara luas.
Revolusi industri juga berpengaruh pada kehidupan ekonomi, sosial dan politik. Adapun faktor faktor pendukung revolusi industri sebagai berikut:
- Stabilnya kondisi keamanan dalam negeri.
Selama abad XVI dan XVII Inggris mengalami kestabilan politik, perdamaian dan stabilitas didukung pula oleh penyatuan Inggris dan skotlandia. Hal ini mendorong banykanya wirausaha untuk berdatangan ke Inggris.
- Kolonialisme dan Imperialisme
Kongsi dagang Inggris East India Company (EIC) di bentuk pada tahun 1600. Pembentukan EIC berfokus pada perdagangan ini membuat banyak pedagang dan kelas menengah Inggris mengenal dunia Timur (Asia dan Afrika). Banyak diantara mereka menjadi pelaku pedagang rempah-rempah maupun pedagang perantara.
- Berkembang Ilmu Pengetahuan
Abad pencerahan yang berkembang pesat adalah zaman yang mendorong indivisu untuk berani menggunakan pikirannya, memahami cara kerja, mangurung ide rasionalitas, kebebasan dan mengeluarkan kreativitasnya. Dengan rasionya orang kemudian akan menemukan hukum-hukum alam yang sangat penting artinya bagi revolusi industri.
- Munculnya kaum kaya baru
Perdagangan rempah pada saat sedang menguntungkan dan tingkat permintaan di Eropa sangat tinggi. Dengan begitu caddangan di Bank of England menjadi besar, hal ini memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk dapat meinjam modal udaha untuk membuat usaha ke bidang tekstil ataupun sepatu. Penemuan teknologi teknologi baru yang memicu Revolusi Industri tidak terlepas dari sumbangan kaum kelas menengah (borjuis) ini. Mereka pulalah yang melahirkan sistem kapitalisme yang membuat iklim usaha menjadi jauh lebih dinamis.
- Sumber bahan mentah dan pasar hasil produksi
Daerah jajahan Inggris yang kaya akan sumber alam ini di manfaatkan oleh warganya untuk melahirkan produk baru.
- Kaya sumber daya alam
Inggris kaya akan sumber alam seperti bahan tambang, batu bara, biji besi, timah dan kaolin.
- Perlindungan hukum
Pemerintah memberika perlindungan hukum terhadap penemuan baru sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah.
- Arus urbanisasi
Arus urbanisasi yang besar akibat kebijakan enclosure di pedesaan mendorong pemerintah Inggris membuka industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka.
- Munculnya sistem ekonomi liberal
Paham akan ekonomi liberal muncul sebagai reaksi terhadap ekonomi merkantilisme, yang menekankan campur tangan pemerintah yang dominan dalam perekonomian. Sebaliknya, menurut paham ekonomi liberal, ekonomi akan berjalan baik kalaunegara tidak campur tangan dalam urusan ekonomi dengan membiarkan mekanisme pasar berjalan secara bebas.
- Tuntutan produksi massal
Tingginya permintaan di Eropa sebagian karena kualitas produk Inggris yang terkenal bagus dibandingkan produk sejenis di Negara Eropa lainnya. Dampaknya, meningkatnya jumlah permintaan, sehingga muncul tuntutan produksi massal.
