Reformasi Gereja
Pengaruh masa renaissance tidak hanya pada bidang kesenian, kebudayaan, politik, maupun ilmu pengetahuan, tetapi juga menyebabkan sikap kritis terhadap kehidupan gereja atau agama. Faktor munculnya reformasi gereja salah satunya adalah keinginan untuk membebaskan diri dari kepemimpinan paus terhadap kehidupan beragama di negara Eropa. Hal ini tampak pada pertikaian antara Raja Frederik II dari Prusia dengan Paus Innocencius pada abad XIII Masehi dan Raja Philip Ivdari Prancis dengan Paus Bonifacius pada abad XIV Masehi. Reformasi diartikan sebagai gerakan yang bertujuan untuk kembali ke bentuk ajaran agama seperti yang dicontohkan oleh Nabi Isa. Pelopor reformasi gereja adalah Martin Luther (1483-1546) seorang pastor dan guru besar Universitas Wittenberg di Jerman.

Reformasi gereja memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat Eropa. Hal initerlihat dari munculnya peristiwa-peristiwa besar sebagai berikut:
- Lahirnya Protestanisme
Resistensi atau perlawanan yang kuat terhadap Gereja Katolik Roma kemudian mendorong para pengikut Luther mendirikan gereja sendiri yang terlepas dari Gereja Katolik Roma, itulah Protestanisme.
- Menguatnya fungsi negara
- Lahirnya Gereja Anglikan (Anglikanisme)
Reformasi di Inggris tidak terlepas dari keberhasilan reformasi yang terjadi di Jerman. Keberhasilan reformasi di Jerman ditandai dengan keberanian melawan otoritas terciptanya negara sekuler yang lepas dari intervensi kepausan. Hal ini ikut memengaruhi Inggris.
- Reformasi dan demokrasi
Reformasi protestan adalah kebebasan individu dan kesetaraan, kebebasan individu dapat dilihat dari penolakan Luther atas otoritas paus termasuk atas kekuasaan sekuler.
- Reformasi, Perang Tiga Puluh Tahun, dan kebebasan beragama
Reformasi juga membawa akibat yang tidak diharapkan. Kaum Katolik dan Protestan berperang satu sama lain, yang kemudian disebut Perang Tiga Puluh Tahun (1618-1648). Perang ini terjadi di Jerman dan Inggris. Meskipun demikian, perang ini terjadi tidak hanya karena masalah keagamaan, tetapi juga karena persaingan antara Dinasti Habsburg dan Dinasti Valois di Prancis yang mengakibatkan terjadinya Perang Habsburg-Valois. Perang Tiga Puluh Tahun di akhiri perjanjian perdamaian Westphalia pada tahun 1648 yang salah satu perjanjiannya adalah adanya pengakuan atas kebebasan beragama di tiap-tiap negara.
Putri Rizqi Maulia/28/XI IPS 1