Keterkaitan Peradaban Awal di dunia dengan peradaban masa kini:

Pada umumnya, peradaban kuno di dunia berkembang di sekitar sungai-sungai besar. Bangsa Mesir, Irak, India dan Cina Kuno mengembangkan peradabannya di kawasan sungai besar yang melintasi kawasan tersebut. Kota Mohenjo-Daro diperkirakan sebagai ibu kota daerah lembah Sungai Shindu bagian selatan dan kota Harappa sebagai ibu kota lembah Sungai Shindu bagian utara. Peradaban yang berkembang pesat di pinggir kawasan sungai besar hingga sekarang bisa kita jumpai di Indonesia.

Kota Palangkaraya salah satu pusat perdaban di Propinsi Kalimantan tengah yang berada didaerah dekat Sungai besar

Indonesia juga terdapat beberapasungai, bahkan juga terdapat ibu kotadengan daerah dekat dengan Sungai,yaitu Palangka Raya ibu kota dariProvinsi Kalimantan Tengah. Kota inidibangun pada tahun 1957 dari hutanbelantara yang dobuka melalui DesaPahandut di tepi Sungai Kahayan. Selainitu juga ada Kota Banjarmasin ibu kotadari provinsi Kalimantan Selatan ini jugadikelilingi oleh sungai. Kota Banjarmasinberlokasi di daerah kuala Sungai Martapura yang bermuara pada sisi timur Sungai Barito,yang dibelah oleh Sungai Martapura yang berhulu di Pegunungan Meratus.

Sedangkan masyarakat Indonesia memanfaatkan sungai juga tidak jauh beda denganmasyarakat Mesir dan Cina yaitu untuk sumber pengairan lahan pertanian. Selainuntuk pengairan lahan pertanian, peradaban pada masa kini di Indonesia, sungai jugadimanfaatkan untuk tempat rekreasi, untuk kebutuhan air minum penduduk atau PAM, untuksarana transportasi, serta untuk sistem perdagangan, contohnya sungai-sungai yang adadi Kalimantan, Sumatra, Papua bahkan hampir seluruh Indonesia. Dengan adanya sungai,masyarakat di Indonesia sangatlah terbantu.

Kota Banjarmasin salah satu pusat perdaban di Propinsi Kalimantan Selatan yang berada didaerah dekat Sungai besar
Pasar Apung yang terdapat di Sungai Barito Kalimantan yang dimanfaatkan untuk pusat perdagangan

Pada masa Peradaban awal di dunia, Orang mesir percaya bahwa dewa-dewa perlu diberi sesajen untuk mencegah amarah mereka. Sesajen sampai sekarang juga masih terdapat di Indonesia, Sesajen atau sajen adalah sejenis persembahan kepada dewa atau arwah nenek moyang pada upacara adat di kalangan penganut kepercayaan kuno di Indonesia. Sampai sekarang sesajen masih sering di aplikasikan atau digunakan oleh rakyat Indonesia kuno seperti Suku Sunda, Jawa bahkan Bali. Sesajen biasanya dilakukan untuk pernikahan yang berbau Jawa, upacara hari pertama mengayun bayi dalam masyarakat Suku Sunda. Sedangkan bagi masyarakat Bali sesaji/ sesajen dapat dipercaya sebagai bentuk rasa syukur kepada para Dewa yang telah memberikan kesejaheraan bagi kehidupan mereka. Di Bali sajen bisa ditemukan di pantai, teras rumah, ataupun di trotoar.

Sesajen masih di pergunakan mulai dari peradaban awal dunia hingga peradaban modern / masa kini di Indonesia

Pada Peradaban awal di Yunani terdapat peninggalan Seni bangunan dan seni pahat, pada umumnya karya seni bangunan dan seni pahat diciptakan sebagai tanda pengabdian terhadap dewa-dewa. Pada zaman itu banyak kuil-kuil yang dibangun. Diantaranya kuil Dewa Zeus di bukit Olympus, yakni tempat pemujaan Dewa Zeus. Sedangkan di Indonesia Peninggalan yang sampai sekarang masih sangat di kenal dan dikunjungi banyak orang yaitu Candi Borobudor yang terdapat di Magelang, Jawa Tengah. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia sekaligus salah satu monument Buddha terbesar di dunia.

Candi berbentuk stupa ini di didrikan oleh para penganut agama Buddha pada abad ke 8 masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Monument ini sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntut umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.

Kuil Zeus salah satu peninggalan Yunani, Kuil Buddha / Candi Borobudor peninggalan di Indonesia. Salah satu contoh hasil peradaban berupa bangunan yang sama-sama untuk memuliakan ajaran, sesuai kepercayaan dan agama masing masing.

Sedangkan Pada peradaban awal Masyarakat Mesir Kuno telah mengenal tulisan angka dan kemudian mereka mampu mempelajari dalam bidang matematika seperti menghitung (menjumlah, membagi, mengurangi , mengkali) ini sangat membantu mereka dalam membangun piramida. Hingga sampai sekarang perkembangan serupa juga di alami diIndonesia, dulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia yang telah mampu berhitunguntuk mengahasilkan karya arsitektur dan menghasilkan karya bangunan-bangunan tinggiseperti halnya dalam membangun rumah, gedung ,masjid dll. Perkembangan peradaban awalberproses hingga menjadi peradaban modern seperti sekarang ini. Bila pada peradaban awal,penggunaan matematika pada aktivitas kehidupan sehari untuk operasional penjumlahan,membagi, membagi, dan mengkali pada hal hal terbatas, seperti berdagang. Penggunaanmatematika pada rancang bangun , maka pada jaman modern penggunaan matematikasudah berbagai pada bidang teknologi, seperti pembuatan pesawat terbang, roket, satelit,bahkan untuk memperkirakan kecenderungan perkembangan penduduk, ekonomi yangmenggunakan ilmu statistik, di mana basis dasarnya penemuan matematikanya di mulaidari peradaban awal di dunia.

Peradaban awal tentang membangun bangunan untuk menghormati dewa dewi yang berkembang hingga di era modern contohnya Monumen Pahlawan Revolusi, di bangun untuk mengenang jasa para pahlawan revolusi

Mesir merupakan sebuah kerajaan yang diperintah oleh raja yang bergelar fi raun, ia berkuasa mutlak. Pada masa peradaban awal fi raun dianggap dewa dan dipercaya sebagai putra Dewa Osiris. Dalam menjalankan perintahannya, fi raun mengangkat para pejabat yang umumnya berasal dari golongan bangsawan. Masyarakat Mesir Kuno dikelompokkan ke dalam sistem hierarki dengan fi raun berada di posisi paling puncak serta budak diposisi paling bawah. Firaun diyakini sebagai Tuhan yang ada di bumi, ia berwenang membuat hukum dan menjaga ketertiban dari serangan. Sedangkan di Indonesia pada masa kini orang yang berwenang dalam jalannya pemerintahan adalah “Presiden” (kepala pemerintahan / kepala Negara). Presiden tidak bekerja sendiri melainkan ada wakil presiden dan menterimenteri dalam kabinet untuk membentuk undang undang serta memegang kekuasaan eksekuitf untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari.